Halaman
Pewarisan Sifat
71
PEWARISAN SIFAT
Bab 5
Perhatikan sifat-sifat yang tampak pada
setiap anggota keluargamu. Di antara kamu dan
saudaramu pasti ada kemiripan, walaupun tidak
sama persis. Begitu pula antara kamu dengan ayah
atau ibumu. Dalam sebuah keluarga, kita dapat
menemukan persamaan maupun perbedaan sifat
antaranggota keluarga.
Fenomena persamaan dan perbedaan
antaranggota keluarga akan kamu pelajari pada
bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari
proses pewarisan sifat dan penerapannya.
Pretest
1. Jelaskan pengaruh gen dan kromosom terhadap pewarisan sifat.
2. Apakah yang dimaksud:
a. sifat resesif;
b. sifat dominan;
c . sifat intermediet.
Kata-Kata Kunci
– gen
– kromosom
– hukum Mendel
– fenotipe
– genotipe
Sumber:
Dok. Penerbit
72
Mari BIAS 3
Pewarisan Sifat
73
Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam.
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri
sehingga dapat membedakannya antara yang satu dengan yang
lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada
yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan.
Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya
mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap makhluk hidup.
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut
hereditas.
Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang
hereditas adalah
genetika
. Tokoh yang sangat berjasa dalam
menemukan hukum-hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel
(1822 – 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena
jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
A. MATERI GENETIS
Menurut kamu, bagian tubuh manakah yang berperan
terhadap pewarisan sifat dari orang tua kepada anaknya? Di dalam
setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi ge-
netis), misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi
genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (
nukleus
), yaitu pada
kromosom
yang mengandung gen
.
Gen merupakan substansi here-
ditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan
sifat individu. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur
pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya pertumbuhan bentuk
dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan sebagainya.
1. Gen sebagai Substansi Hereditas
Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan
bahwa faktor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di
dalam
lokus
yang khas di dalam kromosom.
Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu
deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan menggunakan
simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang
vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis
vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan,
maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek
horizontal (gen-gen) tersebut berderetan.
S
Gambar 5.1 Gregor
Johann Mendel
Sumber:
http://google.com
Tujuan pembelajaranmu
adalah dapat:
mendeskripsikan materi
genetis yang bertanggung
jawab dalam pewarisan
sifat (gen dan kromosom).
Tujuan Pembelajaran
74
Mari BIAS 3
Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada
benang-benang kromosom, masing-masing gen mempunyai tugas
khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang menunjukkan
aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun
gen lainnya lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga
suatu gen aktif pada suatu organ namun tidak aktif pada organ yang
lain. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang
dinamakan
lokus
gen.
Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya
diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan (yang
mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar dan resesif
(gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil.
Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi;
t
= simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol
tanaman itu ditulis dengan huruf dobel.
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
2. Kromosom sebagai Pembawa Sifat Individu
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan
halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok.
Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang
halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang
halus tersebut dinamakan
retikulum kromatin. Retikulum
berarti jala
yang halus.
Kroma
berarti warna, dan
tin
berarti badan.
Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
biasa pada sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif
melakukan metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan
tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelah-
an, kromosom-kromosom tersebut memendek dan menebal, serta
mudah menyerap zat warna, sehingga mudah kita lihat melalui
mikroskop. Contoh-contoh zat warna yang dapat digunakan, antara
lain
sudan III, hematoksilin, metilen biru,
dan
KI.
a. Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu,
ada yang banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai
46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari
ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya
dari sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan
sel sperma masing-masing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur
yang telah dibuahi sel sperma akan menjadi zigot. Zigot yang
terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n)
S
Gambar 5.2
Letak gen
secara simbolik pada
kromosom
Sumber:
http://google.com
kromosom
inti sel
sel
nukleosom
histon
DNA
gen
Pewarisan Sifat
75
Untuk mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh
berbagai jenis makhluk hidup, perhatikan Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1
Jumlah kromosom pada berbagai jenis makhluk hidup
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung
dua perangkat atau dua set kromosom yang diterima dari kedua
induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk
serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga
sepasang kromosom yang berasal dari induk jantan dan induk betina
disebut
kromosom homolog.
Pengertian kromosom homolog, yaitu
kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang
sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut
diploid (2n).
Adapun jumlah kromosom dalam sel kelamin dinamakan
haploid
(n),
karena hanya memiliki separo dari jumlah kromosom dalam sel
tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploid dari suatu
spesies disebut
genom.
Dengan demikian, genom dapat dikatakan
sebagai jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam
suatu individu. Contoh: manusia mempunyai 23 pasang kromosom
haploid maka dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2
×
23 = 46
kromosom (diploid).
S
Gambar 5.3
Kromosom
manusia
Sumber:
http://google.com
No. Jenis Makhluk Hidup
Jumlah
No.
Jenis Makhluk Hidup
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nyamuk
Lalat buah
Lalat rumah
Ulat sutra
Bintang laut
Ikan mas
Katak
Kalkun
Ayam
Merpati
Tikus sawah
Tikus rumah
Kucing
Anjing
Keledai
Lembu
Kuda
Kera
Simpanse
Manusia
6
12
56
36
94
26
82
78
80
42
40
38
78
62
60
64
48
48
46
46
4
34
16
24
20
48
24
48
52
14
22
14
18
18
32
24
24
32
86
34
Kapang
penicillium
Jamur
Ragi
Bawang
Padi
Jagung
Tembakau
Tomat
Kentang
Kapas
Ketimun
Buncis
Kacang polong
Lobak
Kubis
Ceri
Cemara
Hidra
Tebu
Bunga matahari
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Dirangkum dari berbagai sumber
76
Mari BIAS 3
Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (
autosom
) dan
kromosom seks (
gonosom
). Autosom terdapat pada individu jantan
maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin.
Gonosom
merupakan kromosom
yang menentukan jenis kelamin suatu individu.
b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas
sentromer
dan lengan
. Sentromer
atau
kinetokor
adalah bagian dari kromosom
tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan meng-
gerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini
berbentuk bulat dan tidak mengandung gen.
Sentromer
disebut juga
pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom
dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer
terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika
sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak
sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung,
telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom
yang mengandung
kromonema
(pita bentuk spiral di dalam kromo-
som) dan gen. Selubung pembungkus
kromonema
disebut
matriks
.
Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom
yang mengandung informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom
dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat.
Bagian ujung
kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang
satu dengan lainnya disebut
telomer.
Untuk mengetahui struktur
kromosom, perhatikan Gambar 5.5.
metasentrik
submetasentrik
akrosentrik
Sumber:
http://google.com
S
Gambar 5.4
Macam kromosom menurut letak sentromernya
(1) metasentrik, (2) submetasentrik, (3) akrosentrik
Pewarisan Sifat
77
B. HEREDITAS MENURUT MENDEL
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel telah
melakukan percobaan dengan membastarkan tanaman-tanaman
yang mempunyai sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman
kacang ercis (
Pisum sativum
). Alasannya tanaman tersebut mudah
melakukan penyerbukan silang, mudah didapat, mudah hidup atau
mudah dipelihara, berumur pendek atau cepat berbuah, dapat terjadi
penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis-jenis yang memiliki sifat
yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut, misalnya:
warna bunga (ungu atau putih), warna biji (kuning atau hijau),
warna buah (hijau atau kuning), bentuk biji (bulat atau kisut), sifat
kulit (halus atau kasar), letak bunga (di ujung batang atau di ketiak
daun), serta ukuran batang (tinggi atau rendah).
Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan
Mendel sebagai berikut.
1.
Hibrid
(hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda)
memiliki sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid
mempunyai sifat yang sama dengan hibrid yang lain dari spesies
yang sama.
Tujuan pembelajaranmu
adalah dapat:
$
membedakan pengerti-
an sifat resesif, domi-
nan, dan intermediet;
$
menentukan gamet
dari genotip tertentu;
$
menentukan rasio ha-
sil persilangan mono-
hibrid dan dihibrid
melalui logam;
$
memprediksi filial
pada beberapa contoh
pewarisan sifat.
Tujuan Pembelajaran
Sumber:
http://google.com
S
Gambar 5.6
Kacang ercis
Sumber:
http://google.com
S
Gambar 5.5
Struktur kromosom
Kromonema
Sentromer
Telomer
Kromatid
Kromatid
Nukleus
Kromosom
78
Mari BIAS 3
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali
secara teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel
bahwa tentu ada faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan
dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti
distribusi yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat
diketahui dengan cara mengadakan banyak persilangan dan
menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak
dalam keturunan.
1. Terminologi
Untuk mengerti jalannya penelitian Mendel, kamu perlu
mempelajari beberapa istilah yang terkait dalam pewarisan sifat.
Istilah-istilah tersebut sebagai berikut.
a. P = singkatan dari kata
Parental
, yang berarti induk.
b. F = singkatan dari kata
Filial
, yang berarti keturunan. F
1
berarti
keturunan pertama, F
2
berarti keturunan kedua, dan seterusnya.
c.
Fenotipe
= karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran,
warna, golongan darah, dan sebagainya).
d.
Genotipe
= susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati).
e. Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk “faktor
keturunan”) dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya
merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang
menyebabkan warna merah (
rubra
), sedangkan r = gen yang
menyebabkan warna putih (
alba
). Dalam hal ini merah dominan
terhadap putih. Oleh karena itu, diberi simbol dengan huruf besar.
Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil.
f.
Genotipe
suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena
individu itu umumnya
diploid
. Misalnya: RR =
genotipe
untuk
tanaman berbunga merah, sedangkan rr =
genotipe
untuk tanaman
berbunga putih.
g. Homozigotik = sifat suatu individu yang
genotipe
nya terdiri atas
gen-gen yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA,
AABB, aabb, dan sebagainya)
Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas
gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb,
dan sebagainya).
h. Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna
bunga merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T = gen
untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman rendah. R dan r
satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.
Variasi-variasi (dominan/
resesif) yang dapat
diturunkan oleh manusia
sebagai berikut.
• Pipi (berlesung pipit/
biasa).
• Warna kulit (berpigmen/
tidak berpigmen).
• Lidah (dapat menggu-
lung/tidak dapat
menggulung).
• Daun telinga (tidak
menggantung/meng-
gantung).
• Ibu jari tangan (dapat
melipat sampai perge-
langan/tidak dapat).
• Tinggi badan (pendek/
jangkung).
• Rambut kepala (botak/
tidak).
• Bentuk mata (miring/
lurus).
• Bulu mata (panjang/
pendek).
• Hidung (besar/kecil).
• Rahang (persegi/tidak
persegi).
Pewarisan Sifat
79
Rasa Ingin Tahu dan Kecakapan Personal
1. Perhatikan beberapa sifat manusia yang dapat diturunkan pada
tabel berikut.
2. Lakukan pengamatan terhadap anggota keluargamu, mulai dari
ibu, bapak, saudaramu, dan terakhir dirimu sendiri mengenai
bagian tubuh di atas.
3. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel seperti berikut di buku
kerjamu (sifat dominan dengan tinta hitam dan sifat resesif dengan
tinta merah).
Pertanyaan
1 Adakah sifat dominan yang terdapat pada anggota keluargamu?
Sebutkan jika ada.
2 Di antara anggota keluargamu, siapakah yang mempunyai sifat
dominan paling banyak?
3 Sebutkan sifat resesif yang berhasil kamu dapatkan pada anggota
keluargamu.
No.
Bagian tubuh
Sifat yang diturunkan
Dominan
Resesif
1
2
3
4
5
6
7
8
Tinggi badan
Warna kulit
Pipi
Daun telinga
Rambut kepala
Bentuk rambut
Lidah
Hidung
Pendek
Berpigmen
Berlesung pipit
Tidak menggantung
Botak
Keriting, ikal
Dapat menggulung
Besar/lebar
Jangkung
Tidak berpigmen
Tidak berlesung pipit
Menggantung
Tidak botak
Lurus
Tidak dapat menggulung
Kecil/sempit
1
2
3
4
5
6
7
8
Tinggi badan
Warna kulit
Pipi
Daun telinga
Rambut kepala
Bentuk rambut
Lidah
Hidung
No.
Ciri yang
diamati
Bapak
Anak
ke-1
Anak
ke-2
Anak
ke-3
Ibu
80
Mari BIAS 3
2. Persilangan antara Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda
disebut
persilangan monohibrid.
Dominasi dapat terjadi secara
penuh atau tidak penuh (kodominan). Masing-masing dominasi ini
menghasilkan bentuk keturunan pertama (F
1
) yang berbeda.
Persilangan monohibrid akan menghasilkan individu F
1
yang
seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh
dan induk yang lain bersifat resesif. Apabila dilanjutkan dengan
menyilangkan individu sesama F
1
, akan menghasilkan keturunan
(individu F
2
) dengan tiga macam
genotipe
dan dua macam
fenotipe
.
Sebaliknya, apabila salah satu induknya mempunyai sifat do-
minan tak penuh (
intermediate
), maka persilangan individu sesama
F
1
akan menghasilkan tiga macam
genotipe
dan tiga macam
fenotipe
. Contoh persilangan monohibrid dominan penuh terjadi
pada persilangan antara kacang ercis berbunga merah dengan
kacang ercis berbunga putih.
Mendel menyilangkan kacang ercis berbunga merah (MM)
dengan kacang ercis berbunga putih (mm) dan dihasilkan individu
F
1
yang seragam, yaitu satu macam
genotipe
(Mm) dan satu
macam
fenotipe
(berbunga merah). Pada waktu F
2
, dihasilkan tiga
macam
genotipe
dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25%
Mm atau 1 : 2 : 1 dan dua macam
fenotipe
dengan perbandingan
75% berbunga merah : 25% berbunga putih atau merah : putih =
3 : 1. Pada individu F
2
ini, yang
berfenotipe
merah dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu 2/3
bergenotipe
heterozigot (Mm) dan
1/3 homozigot dominan (MM).
Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan
dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan
sebagai berikut.
P
1
:
MM
×
mm
Fenotipe : (merah) (putih)
Gamet
:
M
m
F
1
Mm
Fenotipe :
(merah)
Dari persilangan filial (f
1
) didapatkan:
P
2
:
Mm
×
Mm
Fenotipe :
(merah)
(merah)
Gamet
: M m M m
MM Mm
Mm mm
Pewarisan Sifat
81
F
2
Perbandingan
genotipe
F
2
=
MM : Mm : mm
=
1 : 2 : 1
Perbandingan
fenotipe
F
2
=
Merah : Putih
=
3 : 1
Contoh persilangan monohibrid dominan tak penuh adalah
persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah
dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih. Mendel
menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah (MM)
dengan putih (mm) menghasilkan individu F
1
yang seragam, yaitu
satu macam
genotipe
(Mm) dan satu macam
fenotipe
(berbunga
merah muda). Pada individu F
2
dihasilkan tiga macam
genotipe
dengan perbandingan 25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1
dan 3 macam
fenotipe
dengan perbandingan 25% berbunga merah :
50% berbunga merah muda : 25% berbunga putih atau merah :
merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F
2
ini yang
berfenotipe
merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm.
Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga
merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif
dapat dibuat bagan sebagai berikut.
P
1
:
MM
×
mm
Fenotipe :
(merah)
(putih)
Gamet
:
M
m
F
1
: Mm
Fenotipe :
(merah muda)
Dari persilangan sesama filial (F
1
) didapatkan:
P
2
:
Mm
×
Mm
Fenotipe :
(merah muda)
(merah muda)
Gamet
:
M
M
m m
F
2
M m
M
m
MM
(merah)
Mm
(merah muda)
Mm
(merah muda)
mm
(putih)
M m
M
m
MM
(merah)
Mm
(merah muda)
Mm
(merah muda)
mm
(putih)
82
Mari BIAS 3
Perbandingan
genotipe
F
2
= MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Perbandingan
fenotipe
F
2
= Merah : Merah muda : Putih
= 1 : 2 : 1
Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada
saat pembentukan gamet terjadi pemisahan gen-gen yang sealel,
sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja. Misalnya
pada tanaman yang
bergenotipe
Mm, pada saat pembentukan
gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang
terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan
sebagai
Hukum Mendel I
(
Hukum Pemisahan Gen yang Sealel
)
yang menyatakan bahwa
“Selama meiosis, terjadi pemisahan
pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu
gen dari alelnya
.”
(Berpikir Kritis dan Kecakapan Sosial)
Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas 3 – 5 siswa, kemudian
diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Persilangan antara ercis batang tinggi galur murni dengan
ercis batang kerdil galur murni menghasilkan F
1
semuanya
ercis batang tinggi.
a. Buatlah bagan persilangannya sampai F
1
. Sifat manakah
yang dominan?
b. Jika F
1
disilangkan sesamanya, tulislah F
2
-nya dalam papan
catur.
c . Bagaimana perbandingan fenotip F
2
-nya?
2. Pada bunga pukul empat terdapat jenis-jenis yang berbunga
merah, merah muda, dan putih. Merah merupakan sifat
dominan tak penuh. Gen untuk warna merah dilambangkan M
dan untuk warna putih dilambangkan m.
a. Bagaimana genotipe tiap-tiap jenis tersebut?
b. Buatlah diagram persilangan antara tanaman bunga pukul
empat berbunga merah dengan bunga pukul empat
berbunga putih sampai F
2
.
c . Bagaimana perbandingan genotipe dan fenotipe F
2
-nya?
3. Persilangan antara sapi berbulu merah (RR) dan sapi berbulu
putih (rr) menurunkan sapi berbulu roan/putih kekuningan
dengan percikan putih (Rr). Buatlah diagram persilangannya
sampai ditemukan perbandingan fenotipe F
2
-nya.
Pewarisan Sifat
83
3. Persilangan antara Dua Individu dengan Dua Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut
juga persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel
menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat
beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut
ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut.
B = gen yang menentukan biji bulat.
b = gen yang menentukan biji keriput.
K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.
Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK)
disilangkan dengan kapri yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua
tanaman F
1
berbiji bulat kuning. Jika tanaman F
1
dibiarkan meng-
adakan penyerbukan sendiri, F
2
memperlihatkan 16 kombinasi yang
terdiri atas empat macam
fenotipe
, yaitu tanaman berbiji bulat
kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau. Dalam
percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat
kuning, 100 tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput
kuning, dan 32 tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut me-
nujukkan suatu perbandingan
fenotipe
yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggo-
ta dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling meme-
ngaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi
empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c . gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai
Hukum Mendel
II (Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas)
yang menyatakan
bahwa:
a. setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain
membentuk alela,
b. keturunan pertama menunjukkan sifat
fenotipe
dominan,
c . keturunan kedua menunjukkan
fenotipe
dominan dan resesif de-
ngan perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid
3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan
dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat
warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang meng-
hasilkan F
1
berupa kapri berbiji bulat warna kuning.
84
Mari BIAS 3
Perhatikan bagan berikut.
P
1
: BBKK
×
bbkk
Fenotipe :
(bulat kuning) (keriput hijau)
Gamet
: BK
bk
F
1
:
BbKk
Fenotipe : (bulat kuning)
Dari persilangan sesama filial 1 fenotipe (F
1
) didapatkan:
P
2
: BbKk
×
BbKk
(bulat kuning)
(bulat kuning)
Gamet
:
BK
BK
Bk
Bk
bK
bK
bk
bk
Atas dasar gamet tersebut, terbentuknya F2 dapat disusun sebagai
berikut.
F
2
Perbandingan
genotipe
dan
fenotipe
dari persilangan di atas
dapat dilihat pada tabel berikut.
BK Bk bK bk
BK
Bk
bK
bk
BBKK 1
BBKk 5
BbKK 9
BbKk 13
BBKk 2
BBkk 6
BbKk 10
Bbkk 14
BbKK 3
BbKk 7
bbKK 11
bbKk 15
BbKk 4
Bbkk 8
bbKk 12
bbkk 16
No. Kotak
Genotip
Frekuensi
Fenotip
Frekuensi
1
2, 5
3, 9
4, 7, 10, 13
6
8, 14
11
12, 15
16
Jumlah
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
BBkk
Bbkk
bbKK
bbKk
bbkk
1
2
2
4
1
2
1
2
1
16
bulat kuning
bulat hijau
keriput kuning
keriput hijau
9
3
3
1
16
Pewarisan Sifat
85
Perbandingan
genotipe
F
2
= BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Perbandingan
fenotipe
F
2
= bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
= 9 : 3 : 3 :1
Untuk lebih memahami persilangan dihibrid, lakukan kegiatan
berikut secara kelompok. Sebelumnya, bentuklah kelompok yang
terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Tujuan:
Mencari angka-angka perbandingan
genotipe
dan
fenotipe
pada persilangan dihibrid.
Alat dan Bahan
1. Dua buah kotak ge-
netika dengan model
gen berwarna merah
(M), putih (m), biru
(B), dan abu-abu (b),
masing-masing 96
buah.
2 Kain penutup mata
Cara Kerja
1. Ikatlah model gen sehingga membentuk gabungan MB,
Mb, mB, dan mb sebagai gamet individu F
1
.
2. Tempatkanlah dalam sebuah kotak 24 buah model gen MB,
24 Mb, 24 mB, dan 24 mb. Sebutlah kotak ini sebagai
kotak betina dengan memberi label F.
3. Tempatkanlah ke dalam kotak lain sisa model gen dan se-
butlah kotak tersebut sebagai kotak jantan dengan memberi
label G.
4. Kocoklah masing-masing kotak sehingga model gen itu
bercampur seluruhnya.
5. Secara serentak ambilah dari kedua kotak tersebut pasang-
an model gen dan campurkan kedua pasangan tersebut.
Ingat, satu kali pengambilan hanya boleh satu pasang dari
masing-masing kotak.
6. Catatlah hasil kombinasi pasangan tersebut pada tabel di
buku kerjamu. Contoh; jika pada kotak jantan terambil
pasangan mB dan kotak betina Mb, maka kombinasi gen
MmBb diberikan
ijiran
1 dan seterusnya.
Ketentuan
1. Model gen merah (M) merupakan gen yang membawa
sifat warna merah pada biji dan bersifat dominan.
2. Model gen putih (m) merupakan gen yang membawa sifat
warna putih dan bersifat resesif.
3. Model gen biru (B) merupakan gen yang membawa sifat
bentuk biji bulat dan bersifat dominan.
86
Mari BIAS 3
5.2
4. Model abu-abu (b) merupakan gen yang membawa sifat biji
keriput dan bersifat resesif.
Pertanyaan
1. Bagaimana perbandingan
genotip
hasil persilangan tersebut?
2. Ada berapakah jumlah macam
fenotip
yang muncul?
Tuliskan perbandingannya.
3. Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu.
4. Beberapa Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan
Dari berbagai contoh persilangan di atas dapat disusun
rumus-rumus untuk memprediksi beberapa hal yang ada hubung-
annya dengan keturunan, seperti banyaknya macam gamet yang
dibentuk oleh suatu individu, jumlah kombinasi F
2
, banyaknya
macam
genotipe
F
2
, dan banyaknya macam
fenotipe
F
2
. Perhatikan
Tabel 5.2 berikut.
Tabel 5.2
Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan
Jumlah
Sifat
Beda
Jumlah
Macam
Gamet
Kemungkinan
Kombinasi F
2
Kemungkinan
Jumlah
Genotip
Kemungkinan
Jumlah
Fenotip
1
2
n
2
1
= 2
2
2
= 4
2
n
=
(2
×
1)
2
= 4
(2
×
2)
2
= 16
(2n)
2
=
3
1
= 3
3
2
= 9
2
n
=
2
1
= 2
2
2
= 4
2
n
=
(Berpikir Kritis dan Kecakapan Personal)
1. Seorang petani mempunyai dua pohon mangga. Pohon I
mempunyai sifat berbuah jarang dan rasanya manis, sedang-
kan pohon II berbuah lebat dan rasanya hambar. Persilangan
antara kedua pohon mangga tersebut menghasilkan turunan
pertama (F
1
) seluruhnya pohon mangga berbuah lebat dan
rasanya manis. Jika diketahui sifat buah lebat ditentukan oleh
gen L, sifat buah jarang ditentukan oleh gen l, sifat buah rasa
manis ditentukan oleh gen M, dan sifat buah rasa hambar
ditentukan oleh gen m, buatlah bagan persilangannya hingga
ditemukan perbandingan
genotipe
dan
fenotipe
F
2
.
Pewarisan Sifat
87
1. Jelaskan perbedaan sifat resesif, do-
minan, dan intermediet.
2. Tuliskan macam gamet dari individu
yang ber
genotip
Aa, AaBb, AaBbTt.
3. Carilah perbandingan
genotipe
dan
fenotipe
F
2
hasil persilangan antara
tanaman ercis berbatang tinggi
(dominan) terhadap tanaman ercis
berbatang pendek (resesif).
4. Carilah perbandingan
genotipe
dan
fe-
notipe
F
2
hasil persilangan antara ta-
naman ercis berbatang tinggi berbunga
merah (dominan) terhadap tanaman
ercis berbatang pendek berbunga putih
(resesif).
2. Perhatikan bagan persilangan pada padi berikut.
•
Tunjukkan sifat dominan dan sifat resesif pada padi
tersebut. Mengapa?
•
Bagaimana perbandingan
genotipe
dan
fenotipe
pada padi
hasil persilangan tersebut?
Padi berbiji lebat, nasi empuk
Padi berbiji jarang, nasi keras
Padi berbiji lebat, nasi keras
Padi berbiji jarang, nasi empuk
×
1. Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya dipelajari
dalam cabang biologi yang disebut genetika. Tokoh yang
sangat berjasa dalam genetika adalah Gregor Mendel (1822 –
1884) dari Austria, sehingga ia dijuluki sebagai Bapak
Genetika.
88
Mari BIAS 3
2. Pembawa sifat pada makhluk hidup disebut kromosom.
Setiap spesies memiliki jumlah kromosom tertentu yang
konstan dan spesifik. Kromosom tersebut secara umun
dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh
(
autosom
) dan kromosom kelamin (
gonosom
). Kromosom
tubuh terdapat pada individu jantan maupun betina dan sifat-
sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentuan
jenis kelamin. Adapun kromosom seks (
gonosom
) merupa-
kan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu
individu.
3. Gen merupakan bagian dari kromosom. Gen-gen terletak
berderet dan teratur pada kromosom. Tempat gen terdapat
pada kromosom disebut
lokus
gen
.
Gen berfungsi untuk
mengatur perkembangan dan metabolisme individu, dan
menyampaikan informasi genetik kepada generasi selanjut-
nya.
4. Untuk mempelajari penurunan sifat tidak lepas dari
persilangan. Persilangan antara dua individu dengan satu
sifat beda disebut persilangan monohibrid. Dominasi dapat
terjadi secara penuh atau tidak penuh. Masing-masing
dominasi ini menghasilkan bentuk keturunan pertama (F
1
)
yang berbeda.
5. Persilangan monohibrid akan menghasilkan individu F
1
yang
seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan
penuh dan induk yang lain bersifat resesif. Apabila
dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F
1
, maka
akan menghasilkan keturunan (individu F
2
) dengan tiga
macam
genotipe
dan dua macam
fenotipe
. Sebaliknya,
apabila salah satu induknya mempunyai sifat dominan tak
penuh (intermediate), maka persilangan individu sesama F
1
akan menghasilkan tiga macam
genotip
dan tiga macam
fenotipe
.
6. Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda
disebut persilangan
dihibrid
. Contohnya persilangan antara
tanaman ercis dengan memerhatikan bentuk dan warna biji.
7. Hewan dan tumbuhan unggul memiliki kelebihan dalam hal-
hal tertentu, seperti produksi tinggi, tahan terhadap penyakit,
rasa enak, umur berbuah pendek, dan sebagainya. Hewan
dan tumbuhan unggul dapat diperoleh dengan cara
hibridisasi (persilangan) dan mutasi.
Pewarisan Sifat
89
Setelah mempelajari mengenai Pewarisan Sifat, tentunya kamu
sudah memahami dan dapat menjelaskan kembali tentang:
1. Materi genetis.
2. Hereditas menurut Mendel.
Apabila kamu belum sepenuhnya memahami, cobalah pelajari
kembali materi di atas secara cermat. Untuk lebih memantapkan
pemahamanmu, cobalah mencari materi pendukung melalui buku
referensi, artikel, maupun internet. Diskusikan dengan bimbingan
guru.
ijiran
: dihitung dengan cara turus
meiosis
:
pembelahan sel kelamin dari diploid menjadi haploid
metabolisme
: pembentukan dan penguraian zat di dalam badan
yang memungkinkan berlangsungnya hidup
nukleus
: bagian dari sel yang dianggap penting untuk
melangsungkan kehidupan
spesies
: jenis makhluk hidup
substansi
: isi/pokok
Kerjakan soal-soal berikut di buku kerjamu.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Kromosom haploid merupakan kro-
mosom yang ....
a. jumlahnya setengah dari kromosom
sel kelamin
b. jumlahnya dua kali kromosom sel
kelamin
c. tidak berpasangan
d. berpasang-pasangan
2. Jika kromosom diploid suatu organis-
me adalah 48, jumlah kromosom
haploidnya adalah ....
a. 48 pasang
c. 24 pasang
b. 48 buah
d. 24 buah
3. Jumlah kromosom diploid pada sel
tubuh manusia adalah ....
a. 48 buah
c. 24 buah
b. 46 buah
d. 23 buah
4.
Filial
merupakan ....
a. induk dari suatu persilangan
b. keturunan dari suatu persilangan
c. sifat beda dari suatu persilangan
d. gamet dari suatu persilangan
90
Mari BIAS 3
M m
M
MM
Mm
m
Mm
mm
5. Sel zigot manusia mempunyai 46 kro-
mosom yang berasal dari ....
a. sel telur 21 dan sel sperma 25
b. sel telur 22 dan sel sperma 24
c. sel telur 23 dan sel sperma 23
d. sel telur 24 dan sel sperma 22
6. Berikut ini terdapat beberapa macam
genotipe
:
1. AaBb
4.
aaDD
2. Aabb
5.
CcDD
3. CcDd
Genotipe
yang heterozigot sempurna
ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1 dan 3
c. 3 dan 4
b. 2 dan 3
d. 4 dan 4
7. Sifat warna bunga merah dan bentuk
biji lonjong merupakan contoh ....
a.
fenotipe
c. gen
b.
genotipe
d. kromosom
8. Faktor penentu sifat pada makhluk
hidup adalah ....
a.
genotipe
c. gen
b. kromosom
d. nukleus
9. Ilmu yang mempelajari tentang penu-
runan sifat makhluk hidup disebut ....
a.
genotipe
c. ekologi
b. genetika
d. taksonomi
10. Seorang anak lahir dari rahim ibunya.
Oleh karena itu, sifat yang dimilikinya
selalu ....
a. lebih banyak ditentukan oleh ayah-
nya
b. lebih banyak ditentukan oleh sifat
ibunya
c . ditentukan oleh sifat ayah dan
ibunya
d. tidak dipengaruhi oleh sifat yang
dibawa ayah dan ibu
11. Alasan Mendel menggunakan kacang
ercis dalam percobaannya, antara lain
....
a. cepat berbuah
b. tahan lama
c. tanaman menahun
d. berbunga menarik
12. Perhatikan bagan persilangan bunga
berikut.
Turunan pertama (F
1
) pada per-
silangan di atas berbunga merah. Hal
ini menunjukkan bahwa ....
a. F
1
hanya mewarisi sifat dari induk A
b. F
1
hanya mewarisi sifat induk B
c. sifat putih dominan terhadap merah
d. sifat merah dominan terhadap putih
13. Tanaman kapri berbunga merah disi-
langkan dengan kapri berbunga putih.
F
1
100% berupa kapri berbunga me-
rah. Hal itu menunjukkan bahwa ....
a. sifat merah resesif terhadap putih
b. sifat putih resesif terhadap merah
c . sifat putih intermediat terhadap
merah
d. sifat merah resesif terhadap putih
14. Jeruk berbuah manis (MM) disilang-
kan dengan jeruk berbuah asam (mm).
F
1
yang dihasilkan adalah jeruk
berbuah manis (Mm). Jika sesama F
1
disilangkan dihasilkan keturunan ke-
dua (F
2
) sebagai berikut.
Jika pada F
2
diperoleh 240 keturunan,
jumlah keturunan yang berbuah manis
heterozigot adalah ....
a. 60
c. 120
b. 90
d. 240
F
1
P
MM
(merah)
mm
(putih)
Mm (merah)
Pewarisan Sifat
91
15. Ercis biji bulat disilangkan dengan
ercis biji kisut. Jika bulat bersifat
dominan yang muncul adalah...
a. 50 % bulat : 50 % kisut
b. 75 % bulat : 25 % kisut
c. 100 % kisut
d. 100 % bulat
16. Kelinci hitam dengan
genotipe
Hh
dikawinkan dengan kelinci putih
ber-
genotipe
hh. F
1
pada perkawinan
tersebut adalah ....
a. 100 % hitam
b. hitam : putih = 3 : 1
c. hitam : putih = 3 : 1
d. hitam : putih = 1: 1
17. Dalam suatu persilangan, sifat resesif
tidak tampak pada
fenotipe
keturunan-
nya jika ....
a. gen resesif hilang
b. gen resesif berpasangan dengan
gen dominan
c . gen dominan bertambah
d. gen resesif berkurang
18. Persilangan antarsesama F
1
mengha-
silkan F
2
dengan perbandingan geno-
tipe MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1. Jika
diketahui gen M dominan terhadap gen
m, kemungkinan untuk mendapatkan
individu homozigot resesif adalah ....
a. 25 %
c. 75 %
b. 50 %
d. 100 %
19. Kambing berbulu hitam (Hh) disi-
langkan dengan kambing berbulu putih
(hh). Gamet pada persilangan tersebut
adalah ....
a. Hh dan hh
c. h dan h
b. Hh dan Hh
d. H dan h
20. Marmut berbulu hitam (MM) halus
(SS) disilangkan dengan marmut ber-
bulu putih (mm) kasar (ss) menghasil-
kan F
1
semuanya berbulu hitam halus.
Jika sesama F
1
disilangkan maka mar-
mut berbulu hitam halus heterozigot
sempurna pada diagram ditunjukkan
oleh nomor ....
a. 1 dan 16
b. 2 dan 5
c. 4, 7, 10, dan 13
d. 1, 6, 11, dan 16
Bs Bs bS bs
BS
Bs
bS
bs
1
5
9
13
2
6
10
14
3
7
11
15
4
8
12
16
B. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan tepat.
1. Apakah perbedaan
gonosom
dan
autosom
?
2. Jelaskan pengertian dari istilah-istilah
berikut.
a.
Genotipe
d. Resesif
b.
Fenotipe
f. Intermediet
c . Dominan
e. Heterozigot
3. Tentukan macam-macam gamet indi-
vidu berikut.
a. TTMM
c . TtMM
b. TtMm
d.
TtMMLl
4. Tanaman bunga mawar merah disi-
langkan dengan tanaman bunga ma-
war putih. Keturunan pertama (F
1
)
dari persilangan tersebut 100% berupa
tanaman bunga mawar merah muda.
Jika diketahui M adalah gen merah dan
m adalah gen putih, tentukan perban-
dingan
genotip
dan
fenotip
keturunan
kedua (F
2
) dari persilangan tersebut.
92
Mari BIAS 3
5. Tanaman mangga berbuah manis kecil
disilangkan dengan tanaman mangga
berbuah asam besar. Persilangan ter-
sebut menghasilkan keturunan perta-
ma (F
1
) tanaman mangga berbuah
manis besar. Jika diketahui M adalah
gen manis dominan terhadap gen
asam, yaitu m dan B adalah gen besar
dominan terhadap gen buah kecil,
yaitu b, tentukanlah hal-hal berikut.
a. Rasio
genotipe
F
2
.
b. Rasio
fenotipe
F
2
.
c . Persentase tanaman yang berbuah
manis besar homozigot pada F
2
.
d. Kemungkinan tanaman yang berge-
notipe MmBb pada F
2.